Senin, 27 Mei 2013

Sejarah Online

Media massa saat ini menjadi bertambah keluarga dengan kemunculan media online. Ada berbagai pendapat mengenai media online, sebenarnya termasuk ke dalam media cetak atau media elektronik atau media online berdiri sendiri sehingga media massa bukan terbagi dua melainkan terbagi tiga. Media cetak, media elektronik, dan media online.
              Dalam Jurnal Komunikasi Universitas Islam Indonesia, Zaki Habibi menulis artikel yang berjudul Citizen Journalism :Ketika Berita Tidak Hanya Memiliki Satu Muka (19:2007) mengungkapkan:

Di saat jurnalistik, lebih khusus lagi dalam media cetak, sudah mulai menemukan pijakan pasti dalam menyusuri perannya di tengah gempuran tantangan zaman, gelombang baru muncul lagi. Kemunculan situs web berita atau online media sempat menjadi diskusi hangat di kalangan jurnalis. Mulanya, keberadaan media tersebut dinilai akan mengancam keberadaan media massa. Pasalnya, dari segi kecepatan dan jangkauan khalayak, media elektronik pun kalah jauh. Lebih-lebih lagi media cetak. Masa yang disebut-sebut sebagai paperless era alias serba maya tampaknya sudah di depan mata. Namun rupanya, fenomena ini justru memperkaya konsepsi dan praktik jurnalistik itu sendiri ketimbang menenggelamkan yang sudah lebih dulu ada.
              Werner J. Severin dan James W. Tankard dalam buku Teori Komunikasi: Sejarah, Merode, dan Terapan di Media Massa (2005:458) mengutip dari Mc Luhan mengatakan, media online adalah gagasan baru dalam bermedia, namun media baru masih mengikut pada media lama dan bahkan sering memanfaatkan media lama sebagai tolak ukur  dalam segi isi yang diterapkan di internet. Beberapa penelitian telah mendokumentasikan kecendrungan koran-koran online untuk mengemas kembali materi-materi dari koran-koran cetak.
              Bila dilihat dari sejarah media bahwa sebuah teknologi baru, tidak pernah menghilangkan teknologi lama, namun  mensubtitusinya. Septiawan Santana mengatakan dalam Jurnalisme Kontemporer (2005:135), Radio tidak menggantikan surat kabar, namun menjadi sebuah alternatif, menciptakan sebuah kerajaan dan khalayak baru. Demikian pula dengan televisi, meskipun televisi (TV) melemahkan radio, tetap tidak dapat secara total mengeliminasinya. Maka, cukup adil juga untuk mengatakan bahwa media online mungkin tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya bentuk-bentuk media lama. Melainkan, tampaknya menciptakan suatu cara yang unik untuk memproduksi berita   dan mendapatkan konsumen berita.
              Media online menjadi berbeda dengan media tradisional yang sudah dikenal sebelumnya (cetak, radio, televisi) bukan semata-mata karena dia mengambil venue yang berbeda; melainkan karena media ini dilangsungkan di atas sebuah media baru yang mempunyai karakteristik yang berbeda, baik dalam format, isi, maupun mekanisme dan proses hubungan penerbit dengan pengguna/ pembacanya (http://jurnalisme-makassar.blogspot.com/).
              Syarifudin Yunus dalam Jurnalistik Terapan (2010:33), media online kini menjadi alternatif media yang paling mudah mendapat akses informasi atau berita. Karena media online adalah sarana mendapatkan informasi paling efektif yang ada di era lebih maju yaitu era teknologi informasi.
              Dalam sebuah situs (http://jurnalisme-makassar.blogspot.com/) mengatakan bahwa:
Selama ini—sadar atau tidak—kita hanya memahami online dalam artian ditampilkan di sebuah situs web. Padahal 'online' mencakup berbagai tempat perkara (venue): web, e-mail, bulletin board sistem (BBS), IRC, dan lainnya. Tapi tentu bukan tanpa alasan bahwa kebanyakan media online saat ini diselenggarakan di web.
Dari sekian venue di internet, web merupakan venue yang memungkinkan penyelenggara media online untuk menyediakan isi dengan features yang sangat kaya dengan cara paling gampang. Namun, ini tidak berarti bahwa tak ada venue lain yang dapat dipakai untuk menyelenggarakan jurnalistik online di internet.
            Internet memang tidak hanya menyediakan situs web saja, namun di Indonesia sendiri media online diselelenggarakan di sebuah situs web seperti Detik.com, Kompas online, Tempo Interaktif, Okezon, Vivanews, Berita Indonesia dan lainnya.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

Berikan Senyuman Terbaikmu ;)